Ayah –Ibu maafkan kesalahan anakmu.
Sobat siroh, coba mengingat-ingat dan membayangkan wajah orang tua kita. Ehm…setiap kita pasti berbeda komentarnya. Ada yang mudah sekali mengingatnya atau ada yang sulit sekali mengingatnya. Penyebabnya pun beragam.
Sobat siroh, berita dari media elktronik dan non elektronik tentang anak dan remaja banyak sekali. Dikala berita itu membanggakan anak dan remaja seperti dirimu, maka orang disekeliling yang mengetahuinya mereka memberikan komentar positif, minimal ada tarikan senyum mungil yang keluar tampak dari wajah mereka. TAPI!!!, kok masih ada saja berita yang MIRING tentang dirimu sobat siroh?
Sobat siroh, sering mendengar dan pernah ikut serta bersama ortu di seminar, workshop tentang parenting?. Saat ini sedang menjamur dimana-mana, lho. Mereka semua membicarakan tentang masa depanmu, mereka khawatir dengan kondisi anak-anak dan remaja di zaman ini. Kondisi dimana perilaku anak dan remaja cenderung nakal, ini disebabkan karena pola asuh Orang tua. Sehingga, orang tua merasa bersalah terus terhadap pendidikan anak dan remaja.
Oleh karena itu, kali ini penulis mengajak Sobat siroh berfikir positif kepada pengasuhan orang tua. Ketika Orang tua marah-marah, kita langsung berfikir positif pasti ada kebaikan untuk diri kita, begitu seterusnya. Saat kita ikut kesal, segera berdiam sejenak, beristghfar,ambil wudhu, membaca Alqur’an semampu kita.
Rasul, Nabi kita pernah memberikan teladan yang sangat luar biasa tentang berfikir positif. Suatu hari ketika seluruh kafilah-kafilah Arab berkumpul di Makkah pada tahun-tahun pertama turunnya wahyu. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan risalah Islam kepada semua kafilah itu. Namun yang terjadi, mereka justru mencaci dan menyakiti Rasulullah, serta melumuri wajah beliau dengan pasir.
Saat itu, datanglah malaikat ke hadapan Rasulullah, "Wahai Muhammad,(dengan perlakuan mereka ini) sudah sepantasnya jika kamu berdoa kepada Allah agar membinasakan mereka seperti doa Nuh –`Alaihi As-Salam—atas kaumnya." Rasulullah segera mengangkat tangan beliau.Tetapi yang terucap dalam doa beliau bukanlah doa kutukan, melainkan untaian maaf dan harapan bagi orang-orang yang telah menyakitinya, "Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku.Sesungguhnya (mereka melakukan semua ini terhadapku) hanya karena mereka tidak tahu. Ya Allah, tolonglah aku agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu."
Saat itu, datanglah malaikat ke hadapan Rasulullah, "Wahai Muhammad,(dengan perlakuan mereka ini) sudah sepantasnya jika kamu berdoa kepada Allah agar membinasakan mereka seperti doa Nuh –`Alaihi As-Salam—atas kaumnya." Rasulullah segera mengangkat tangan beliau.Tetapi yang terucap dalam doa beliau bukanlah doa kutukan, melainkan untaian maaf dan harapan bagi orang-orang yang telah menyakitinya, "Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku.Sesungguhnya (mereka melakukan semua ini terhadapku) hanya karena mereka tidak tahu. Ya Allah, tolonglah aku agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu."
("Al-Ahadits Al-Mukhtarah,karya Abu `Abdillah Al-Maqdasi, 10/14).
Pilihan beliau ternyata tidak salah. Tak lama setelah peristiwa tersebut, mereka yang pernah menyakiti beliau berangsur-angsur memeluk Islam dan menjadi Sahabat yang paling setia. Ini sesuai dengan ajaran Al-Qur'an, "Tanggapilah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dengan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat akrab." (Qs.Al-Fushilat: 34)
Nah, Sobat siroh kisah di atas antara rasul dengan orang lain yang bukan bagian dari keluarga, tapi rasul menyikapinya dengan berfikir positif. Lalu bagaimana dengan kita kepada Ayah dan Ibu ? Sudah siapkah kita mengatakan sesering mungkin kalimat : “ Ayah ibu maafkan kesalahan anakmu”
Agar lebih bersemangat lagi untuk berfikir positif dan bersegera senantiasa berperilaku baik ada satu kisah lagi, Sobat siroh pernah mendengar kisah Anas bin Malik yang pernah lupa menyampaikan amanah memberikan buah anggur kepada ibunya. Buah anggur tersebut di amanahkan langsung dari rasul untuk diberikan kepada ibunya. Tapi, Anas bin malik lupa memberikannya justru buah anggur itu dia makan. Ketika Rasul tahu, ia langsung menjewer telinga Anas bin Malik. Tapi apakah Anas bin malik ikut kesal ketika di jewer???Anas bin Malik berfikir positif terhadap tindakan rasul kepada dirinya. Bahwa menjaga amanah itu merupakan karakter iman yang harus dimiliki semua manusia. 10 tahun Anas bin Malik menjadi pelayan rasul, merelakan dirinya untuk melayani rasul tanpa di gaji uang. Membentuk karakter imannya semakin kuat, sehingga pantas rasul memberikan 4 do’a untuk dirinya. Do’a untuk usianya yang panjang, mempunyai anak dan cucu cukup banyak, menjadi orang yang kaya raya dan masuk syurga. Dan semua itu terbukti, Anas bin Malik wafat pada usia 103 tahun, anak cucunya 100 an. Meninggal di istana kota bashrah, dan setiap sahabat rasul di jamin masuk syurga.
Sobat siroh ingin mendapatkan do’a itu keluar dari bibir mungil kedua orang tua kita????
Do’a yang tanpa batas dan pasti dikabulkan Allah SWT. Apakah Sobat Siroh mau? Sudah siap mengatakan dan sesering mungkin mengucapkan “ Ayah-Ibu maafkan kesalahan anakmu. Jika sudah siap, setelah membaca tulisan ini segera mencari orang tua segeralah minta maaf dan tunjukan selalu perilaku-perilaku positif. Sobat siroh, Terus sayangi Ortu ya…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu'alaikum wr.wb
Salam Peduli pendidikan anak
Berikan tanggapan dan motivasi anda untuk kebaikan anak-anak