CAHAYASIROH.COM

Senin, 22 November 2010

DARI NABI UNTUK ANAK INDONESIA


Mana dulu yang kupelajari ?
            Judul  di atas berupa pertanyaan yang pernah terucap dari diri kita tatkala, kita dibenturkan oleh sekian banyak ilmu yang kita pelajari. Ketika kita ingin memulai darimana kita belajar, saat itu pula pendapat dan masukan yang berbeda-beda dari setiap orang. Padahal waktu terus berjalan, semakin kita berlama-lama memilah dan memilih semakin sia-sia lah usia kita.
            Sobat siroh, banyak hal yang membuat kita menjadi bingung harus memulai dari mana kita belajar. Misalnya : visi yang pendek ( target hanya lapangan pekerjaan), mencoba-coba setiap pelajaran ( target hanya mengenal minat dan bakat yang bisa dikembangkan), suasana belajar HARUS FUN ( target mencari guru yang menyenangkan diri pribadi), dan sekian  banyak hal yang membuat kita BINGUNG…
            Tapi, apakah ada yang mempunyai kemantapan hati bahwa sebelum memulai belajar akan memahami terlebih dahulu bagaimana nabi belajar.  JAWABANNYA : “ADA”. Karena, Nabi diturunkan untuk memberikan pelajaran yang menyeluruh. Proses kelahiran Nabi sampai Nabi dipanggil kembali oleh Allah SWT semuanya penuh makna. Makna tersurat dan makna tersirat.
            Sobat siroh, untuk meyakini dan mengikuti bagaimana cara nabi belajar, diperlukan sebuah keimanan. Jika kita “BERIMAN KEPADA RASUL “  secara menyeluruh, maka kita termasuk IKHWANnya Rasul. Nabi tatkala bersama dengan para sahabatnya bersabda : “Aku ingin sekali bertemu dengan ikhwanku.” Para sahabat bertanya :” Bukankah kami ini ikhwanmu ?. Nabi bersabda :” kalian adalah sahabatku. Ikhwanku adalah orang yang BERIMAN kepadaku, tetapi mereka belum pernah melihatku” (HR. Ahmad dan Muslim)
            Sobat siroh, kita tidak pernah bertemu dengan Nabi. Tapi Nabi merindukan kita, jika kita BERIMAN kepadanya. Beriman bukan hanya lisan, beriman juga dengan perbuatan yang maksimal. Berarti, kalau kita ingin menentukan darimana kita belajar. Maka mari kita pelajari cara Nabi kita belajar.
            Sobat siroh, kita tidak terlambat untuk meyakinkan diri untuk belajar pada Nabi. Di usia berapapun kita, kalau sudah menyiapkan diri untuk belajar pada Nabi. PASTI BISA!!!
            Di zaman nabi sedikit sekali orang yang memulai hidupnya seperti khadijah ( istri nabi), Abu bakar asshiddiq, Utsman bin affan yang sudah baik dan langsung belajar kepada nabi dari awal. Misalnya : seorang sahabat nabi Umar bin khatab, 27 tahun hidup di masa jahiliyah dan pernah memusuhi nabi, amr bin jamuh 60 tahun menyembah berhala. Mereka semua sebagian kecil sahabat yang awal kehidupannya masih jahiliyah.
            Sobat siroh, tidak ada yang mustahil jika kita menanamkan “KEIMANAN”. Keimanan akan membantu kita menjawab pertanyaan, mana dulu yang kupelajari? Yang kupelajari adalah : “ BAGAIMANA NABI KITA BELAJAR”. Sobat siroh, segera cari hikmah kronologis rasul dengan mengkaji peta usianya… Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamu'alaikum wr.wb
Salam Peduli pendidikan anak

Berikan tanggapan dan motivasi anda untuk kebaikan anak-anak