5 JARI TANGAN
Sobat siroh, ketika membaca tulisan ini konsentrasikan pada lima jari kita. 5 jari yang mengisyaratkan makna. Makna yang tersimpan jika dikepalkan , dibuka, ditutup, dan dibolak-balik. Inspirasi 5 jari menjadi bahan pengingat dan penyemangat untuk berbuat . karena ternyata ada Nabi dan khulafaurasyidin di 5 jari kita.
Sobat siroh, cobalah perhatikan :
1. jari tengah, ukurannya lebih panjang dari jari-jari lainnya. Ukuran yang lebih panjang dan berada ditengah merupakan symbol seseorang idola yang keilmuwannya lebih tinggi dan mau berada ditengah-tengah. Nabi Muhammad SAW, seorang nabi yang tak diragukan lagi keilmuwannya dan pernah menjadi penengah ketika kaum quraisy berebut peletakkan batu di ka’bah (hajar aswad). Nabi, memberikan inspirasi dan solusi disetiap permasalahan umatnya. Bukan hanya permasalahan negara, politik, ekonomi, dan segala macam pelak pelik kehidupan orang tua. Tapi sangat serius mengurusi anak-anak dan remaja.
Contoh sederhana, ketika nabi memberikan kepercayaan anak-anak muda untuk ikut berperang yang saat itu usia mereka antara 18 – 25 tahun. Bahkan diantara mereka diamanahan untuk memimpin pasukan. Maka pantaslah kalau nabi Muhammad SAW kita posisikan menjadi idola yang paling tinggi dari idola lainnya. Nabi pun dengan bijak memberikan pencerahan dan penengah ketika sekelompok umatnya iri terhadap umat yang lain karena masalah harta di perang Hunain. Maka,sobat siroh ada nabi di jari tengah.
2. Jari manis, ukurannya lebih pendek dari jari tengah berdekatan langsung dengan jari tengah. Jari manis, merupakan symbol sahabat yang manis jika berucap, penyejuk hati jika berbuat. Orang yang pertama kali membenarkan perjalanan nabi isro dan mi’raj adalah Abu bakar ra. Kalimat pembenarannya menjadi pemanis untuk nabi. Abu bakar ra, sahabat yang menggantikan nabi menjadi khalifah pertama. Sahabat yang lebih mementingkan keselamatan Nabinya saat bermalam di gua tsur perjalanan hijrah. Hari-harinya Abu Bakar senantiasa menjadi pemanis bagi nabi.
Belajar langsung dari Abu bakar ra, belajar menjadi seorang sahabat yang meneruskan risalah perjuangan, merelakan jiwa dan raga untuk menjadi pemanis nabi dan umatnya. Maka, sobat siroh ada Abu bakar ra di jari manis.
3. Jari telunjuk, berkarakter tegap dan lurus. Sering digunakan sebagai tanda untuk menunjuk arah jalan, untuk bertanya, dan menyatakan kehadiran ketika dipanggil namanya. Lebih menarik lagi jari telunjuk digunakan sebagai tanda tahiyatul setiap ibadah sholat. Karakter Umar bin khatab ra, cocok disimbolkan pada jari telunjuk. Berani berbuat tegas dan lurus ketika menemukan kebenaran. Jari telunjuk digunakan sebagai tanda perintah saat seorang pemimpin memerintah.
Begitulah seorang Umar yang sekali perintah dapat mengembangkan sayap-sayap dakwahnya. Aplikasi nyata dari ajaran Nabi tampak pada diri Umar. Pantas, Umar pernah disebut oleh Rasul,” Jika ada Nabi setelah Nabi Muhammad dialah Umar” Ketika perluasan wilayah pemeluk Agama islam belum luas di zaman nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ra, di Zaman Umar lah yang dapat memperluas wilayah pemeluk Agama Islam. Semua titik-titik yang di tunjuk Umar untuk dikuasainya hampir semuanya terkuasai. Umar pun pandai menunjuk orang-orang yang membantu pemerintahannya. Maka cermatilah sahabat siroh ada Umar bin khatab ra di jari telunjuk.
4. Jari jempol, lebih gemuk dari jari-jari lainnya sering dijadikan symbol setuju dan rasa suka oleh setiap manusia. Jempol menganalogikan kehidupan yang penuh kemewahan, ada senyum yang terpancar ketika kita berkata “oke” dengan mengacungkan jempol. Bentuknya yang gemuk sebagai simbol tidak adanya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan, seperti makan dan minum. Karakter jari jempol bisa disebut karakter orang yang bergelimang harta. Sahabat yang secara nasab sudah kaya raya dan dipilih menjadi khalifah, ialah Utsman bin Affan ra.
Sahabat yang rela dirinya syahid demi melindungi keluarganya agar selalu dekat pada Allah SWT. Sahabat yang bukan menjadi kaya saat memimpin, tapi sebelum memimpin sudah kaya. Bahkan dengan kekayaannya tidak ia pergunakan untuk menjual keimanannya, justru ia mengorbankan seluruh harta untuk agama, bahkan jiwanya. Di akhir hidupnya ia syahid. Maka, renungkanlah sobat sioh ada Utsman bin Affan ra di jari jempol kita.
5. Jari kelingking, bentuknya kecil mungil, lebih kecil dari jari-jari yang lain. Sering digunakan oleh anak-anak meminta maaf kepada temannya ketika berkelahi. Ilustrasi bentuk yang kecil mengibaratkan seorang Khalifah selanjutnya yakni Ali bin abi thalib, sahabat nabi yang memeluk agama islam dalam usia yang sangat muda. Sahabat nabi yang baik hati pada fakir miskin saat dalam kehimpitan rezeki, sahabat nabi yang haus akan ilmu dari usia muda. Motivasi untuk sukses di usia belia dapat kita tiru dari seorang sahabat nabi Ali bin Abi thalib ra. Akhirnya sobat siroh juga ada Ali bin abi thalib di jari kelingking.
Sobat siroh, terus mengisi hidup ini seperti yang dilakukan Nabi. Ilustrasi jari menguatkan kita selalu menjadikan Nabi sebagai solusi hidup. Angkat tangan kanan kalian. Kepalkan, bayangkan mengepal semangat nabi dan khulafaurasyidin. Lalu teriakkan semangat “ Allahu akbar”. Nah, sobat siroh sekali waktu kita lalai kepada nabi kita maka kembalilah segera!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu'alaikum wr.wb
Salam Peduli pendidikan anak
Berikan tanggapan dan motivasi anda untuk kebaikan anak-anak