Mendapatkan pahala tanpa batas
Sobat siroh, tak terbayangkan jika kita mendapatkan sesuatu tanpa batas. Mendapatkan rumah, mobil, uang jajan, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya tanpa batas. Mau di taruh dimana semuanya?. Tapi kesemua itu kita dapati penuh keterbatasan. Postur tubuh kita tanpa batas ? wow apa jadinya. Seorang Nabi Adam as saja manusia tertinggi di dunia yang diciptakan Allah pertama kali, tingginya tetap ada batasannya. Segala sesuatu tidak akan mungkin melampaui batas. Karena batas merupakan aturan baku agar tidak berlebih-lebihan. Jika berlebih-lebihan hidup kita akan mendapatkan bencana. Namun, sobat siroh untuk hal yang satu ini diperbolehkan kita untuk berlebih-lebihan. Artinya, kita dapat melampaui batas dan tidak mendapatkan bencana. Yaitu : mendapatkan pahala tanpa batas.
Sobat siroh, kalimat judul di atas adalah merupakan kalimat langsung yang disampaikan Allah dalam firmannya Q.S Az Zumar ayat 10 :
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QS. 39:10)
Jadi, agar kita mendapatkan pahala tanpa batas kita harus menjadi orang yang bersabar. Bila malaikat pencatat kebaikan akan membalas amal yang dilakukan manusia mulai dari 10 kali lipat hingga 700. Maka balasan yang akan diterima oleh orang yang bersabar dari Allah Swt adalah begitu banyak dan tanpa batas. Dahsyat !!!
Sobat siroh, jika ditulis dalam bentuk rumus bisa seperti ini, Sabar = mendapat pahala tanpa batas. Di dalam ilmu matematika, tanda sama dengan dapat merubah posisi karena kedua-duanya sama. Sehingga dapat ditulis Mendapat pahala tanpa batas = Sabar. Maka, sobat siroh kita harus mengetahui turunan dari Sabar. Mari kita buktikan rumusnya….
Nabi Saw mendefinisikan kesabaran sebagai cahaya. Ash Shabru Dhiyaa’ demikian beliau Saw sabdakan. Kesabaran adalah cahaya yang menerangi manusia dalam kegelapan. Kegelapan musibah yang mengguncang batin dan jiwa. Kegelapan dalam menempuh jalan kebenaran yang belum tertuntaskan. Itu semua dapat diterangi oleh cahaya kesabaran yang dapat menuntun manusia untuk keluar dari lorong kegelapan.
Sobat siroh, terkadang kita keliru mengaplikasikan kesabaran. Sebagai contoh saat membawa motor, kita berteriak-teriak atas kesalahan orang lain karena menyerempet motor kita, setelah puas berteriak-teriak lalu kita mengelus dada sambil berbicara “ sabar-sabar…”. Atau ketika pekerjaan kita dikritik orang lain, kita mengeluh dengan teman sejawat, membuat tulisan di Facebook, curhat sana sini. Setelah puas mengeluarkan kekesalan kita, baru keluar kalimat “ Sabar-sabar…”. Nah sobat siroh, Sabar ini merupakan pelajaran untuk sabar berikutnya. Sabar yang sesungguhnya adalah sabar pada saat kejadian atau dalam hadits nabi pada saat pukulan pertama. Sebagaimana kisah yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati seorang wanita yang sedang berada di sebuah kuburan, sambil menangis. Maka Rasulullah berkata padanya : “Bertaqwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah”.
Maka berkata wanita itu : “Menjauhlah dariku, engkau belum pernah tertimpa musibah seperti yang menimpaku”, dan wanita itu belum mengenal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Lalu disampaikan padanya bahwa dia itu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika itu ditimpa perasaan seperti akan mati (karena merasa takut dan bersalah.).
Lalu disampaikan padanya bahwa dia itu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika itu ditimpa perasaan seperti akan mati (karena merasa takut dan bersalah.).
Kemudian wanita itu mendatangi pintu (rumah) Rasulullah dan dia tidak menemukan penjaga-penjaga pintu maka wanita itu berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku (pada waktu itu) belum mengenalmu, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
“Sesungguhnya yang dinamakan sabar itu adalah ketika (bersabar) pada pukulan (benturan) pertama”. (Hadits Shahih Riwayat Bukhari, 3/110-116 Dalam Bab Ziarah Kubur)
Sobat siroh, jadi turunan rumus : mendapatkan pahala tanpa batas = sabar. Maka sabar = pada saat pukulan ( benturan) pertama. Jadi bisa dikatakan untuk mendapatkan pahala tanpa batas kita harus bisa bersabar pada saat pukulan pertama. Begitulah cara Allah memberikan sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan yang Allah berikan mudah caranya tapi perlu berkarakter untuk aplikasinya. Yakni : Sabar, berlatih karakter sabar, karena sabar separuh iman…
Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Assalamu'alaikum wr.wb
Salam Peduli pendidikan anak
Berikan tanggapan dan motivasi anda untuk kebaikan anak-anak