CAHAYASIROH.COM

Sabtu, 29 Januari 2011

Kekuatan bermain peran


            “ Dunia ini panggung sandiwara, cerita nya mudah berubah. Ada peran wajah dan ada peran berpura-pura, mengapa kita bersandiwara- mengapa kita bersandiwara”.

            Sepenggal kalimat yang dimuat dalam lirik lagu “ Dunia panggung sandiwara”. Karena, dunia diciptakan oleh Allah untuk meletakkan Makhluk hidupnya untuk melakukan proses penyiapan mereka untuk kembali kepada-Nya. Diantara Makhluk-makhluk Allah yang diciptakan ada yang melakukan aktifitas di dunia penuh dengan persiapan akhirat full, ada yang persiapan separuh akhirat separuh dunia, ada yang melakukan persiapan full dunia.
            Namun, kali ini kita perlu memberikan sebuah kesepakatan pemahaman bahwa dunia adalah tempat tinggal manusia untuk menentukan nasibnya dikemudian hari. Entah nasib jangka pendek atau nasib jangka panjang yakni akhirat. Setuju!!!
            Sehingga, dunia ini sangat berperan kuat terhadap tingkah laku dan performa hidup disetiap aktifitas yang kita jalani. Maka pada saat itulah ada gerakan-gerakan atau aktifitas-aktifitas yang berujung pada melakukan peran. Ketika kita adalah seorang anak kecil maka, peran menjadi seorang anak kecil yang sesuai fitrahnya pun dilakukan. Ketika kita seorang ibu rumah tangga, maka peran menjadi ibu rumah tanggalah yang dominan disetiap aktifitasnya, begitu seterusnya. Bahkan diantara manusia ada yang dapat memposisikan dalam satu hari dapat merubah posisi perannya secara alami saja. Misal seorang ibu : pagi hari ia berperan sebagai istri yang menyiapkan segala perlengkapan suami, setelah suami berangkat berubah peran sebagai seorang ibu yang melayani dan membantu anak untuk persiapan berangkat sekolah. Setelah anak dan ayah berangkat berubah peran menjadi pembantu. yakni menyiapkan makanan dan merapihkan rumah, begitu seterusnya.
            Peran-peran yang dilakukan setiap manusia sangat menunjukkan karakter yang  kita bisa nilai langsung secara kasat mata. Jikalau pembaca beraktifitas menjadi seorang guru, yang setiap hari perannya memberikan teladan kepada anak murid, Bagaimana bentuk karakternya. Jikalau pembaca adalah seorang Pegawai sipil bagaimana karakternya, dan seterusnya. Begitupula daerah tempat kita tinggal dapat memicu peran-peran seperti apa yang kita lakukan sehingga dapat memunculkan karakter yang sudah matang pada diri kita. Namun, itu semua jika tidak didasarkan dengan karakter iman bisa menjadikan peran-peran yang dilakukan selama di dunia membuat karakter yang negative pada pribadi manusia, dan mendarah daging.
            Maka, bermain peran yang dilakukan secara alami mempunyai kekuatan yang luar biasa terhadap pembentukan karakter iman. Kehidupan di masyarakat dari bangun tidur sampai tidur lagi ( seperti lagunya mbah surip) semua menunjukkan kehidupan bermain peran. Lakukan bermain peran alami itu dengan karakter iman, agar tidak kebablasan.
            Kali ini, kita bisa melatih dan menciptakan pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara berkala dengan pelatihan bermain peran, bahasa kerennya saat ini “teater”. Penulis saat, ini agak kurang cocok menyebutnya teater, tapi lebih cocok dengan sebutan Olah Karakter Imani. Bentuk kegiatannya mirip dengan teater, tinggal memunculkan peran-peran karakter yang dilakukan oleh peserta dengan memberikan contoh pada karakter-karakter positif yang dilakukan nabi dan para sahabatnya. Coba bayangkan, seandainya seorang anak yang sering disebut sebagian pendidik hyperaktif lalu dia mengikuti olah karakter imani dengan memahami betul kehidupan seorang Umar bin Khatab. Maka peran, umar akan dimunculkan oleh anak tersebut begitu seterusnya.
            Jikalau kehidupan bermain peran ini dimunculkan secara serius dibeberapa institusi sebagai kurikulum pembentukan karakter iman, maka contoh-contoh real akan mudah dipahami oleh anak-anak dan mereka langsung merasakannya. Bukankah guru yang termahal adalah pengalaman?. Maka bermain peran adalah pengalaman yang berarti untuk anak-anak dan menjadi guru yang dahsyat dalam membantu proses pembentukan karakternya.
            Selamat anda termasuk orang yang peduli menjadi pengasuh anak-anak di Indonesia ini dengan memulai pembelajarannya dengan bermain peran... wallahu’alam

-Kak Dodo-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamu'alaikum wr.wb
Salam Peduli pendidikan anak

Berikan tanggapan dan motivasi anda untuk kebaikan anak-anak